Wisata Situ Cileunca Membuat Hati Ingin Selalu Berjumpa

Bandung selalu menjadi sorotan anak - anak muda. Bandung memang selalu menarik perhatian, membuat parawisatawan penasaran ingin selalu berjumpa. Bandung ini banyak destinasinya dan nik,mat kulinernya. Entah kenapa masyarakat selalu rindu akan nuansa Bandung. bener kan? hehe. Masyarakat yang berkunjung ke Bandung, bukan hanya dari masyarakat lokal tapi hingga mancanegara mereka menikmati destinasi dan kulinernya. 

sumber : yayasanadmain.blogspot.com

Bandung terkenal dengan kelembutan bahasa sundanya, dan budaya dari terdahulunya yang selalu menjadi icon tersendiri bagi Bandung. Nahh yang kini lagi ramai di Bandung yang menjadi sorotan oleh parawisatawan disana terdapat Situ Cileunca.  Situ Cileunca ini menjadi sorotan diantara destinasi lainnya yang berada di Bandung Jawa Barat. Sedikit mengulas sejarahnya Situ Cileunca yang dikutip dari sumber : sonofmountmalang.com.

Sebelum menjadi danau atau situ, Cileunca merupakan hutan belantara. Kemudian orang Belanda datang menguasai wilayah Jawa Barat, khususnya daerah Pangalengan di Desa Warnasari. Belanda melihat Pangalengan sebagai wilayah dingin dengan potensi tanah subur untuk ditanami kopi dan teh. Namun di sana tidak ada listrik karena memang masih hutan. Maka di Belanda ini, konon bernama Kuhlan si pemilik wilayah Pangalengan. 

Sebagi info selentingan mungkin ya, orang Belanda zaman penjajahan jumlahnya tidak sebanyak pribumi sih, makanya 1 orang Belanda bisa memiliki tanah ribuan hektar. Termasuk Depok ‘kan? Dulunya milik pribadi seorang Belanda. Nah, Si Kuhlan ini memutar otak gimana caranya supaya Pangalengan bisa menikmati hidupnya di Pangalengan dengan berlistrik. Dia pun membabat hutan di kampung Warnasari dan Pulosari, kemudian membendung sungai Cileunca. (sumber : sonofmountmalang.com).

Proses pembuatan Situ Cileunca membutuhkan sekitar 7 tahun, berkisar antara 1919 – 1926. Menurut mitos yang berkembang secara turun temurun, proses pembangunan Situ Cileunca tidak menggunakan alat berat, ya keles ada alat berat pada zaman itu, tidak juga menggunakan cangkul, namun menggunakan HALU. Halu adalah alat untuk menumbuk padi dan biasanya menggunakan kayu paling keras dan kuat sekali. 

Kalau memasuki wilayah mitos, kadang susah diterima akal sehat. Bagaimana bisa Situ Cileunca seluas, ada yang bilang 1.400 hektar dan ada juga sumber bilang, 390 hektar yang dibagi menjadi dua situ. Situ Cileunca 1 seluas 210 hektar dan Situ Cileunca 2 seluas 180 hektar. Nah tuh, mana yang bener yak. Mungkin 1.400 hektar itu mencakup tanah di sekitarnya yang dimiliki oleh Indonesia Power, sementara luas total tanah yang diisi air 390 hektar. Mungkin kan? Soalnya sewaktu saya ke Situ Cileunca tidak sempat mengukur luasnya. (sumber : sonofmountmalang.com).

Kembali ke mitos dibangunnya Situ Cileunca yang tidak masuk diakal. Percaya tidak percaya sih. Membangun seluas ratusan hektar selama 7 tahun dengan hanya menggunakan halu itu adalah mitos penuh halusinasi. Kalau ditilik logikanya, Si Kuhlan ini pasti menggunakan metode kerja rodi penduduk pribumi dengan cara membangun bendungan aliran sungai di bawah dan air secara otomatis akan menggenangi wilayah sekitarnya. 

Ini sih logika sederhana ya. Coba saja kalian bendung selokan kecil dan tanah sekitarnya akan secara otomatis akan terendam. Begitu juga konsep sederhana membendung sungai Cileunca. Menurut saya lhoooo. Kalau kalian percaya mitos tanpa adanya bukti otentik, bukti tertulis, foto atau pun artefak, ya terserah kalian. Namanya juga ngarang cerita. Sama ngarangnya dengan mitos soal cerita horor, hantu dan penampakan di Situ Cileunca. Sudah menjadi hal lumrah sebuah tempat memiliki cerita mitos sendiri. 

Termasuk mitos soal Situ Cileunca, yang konon kabarnya ada tiga cerita mitos. Hantu lokal Sunda, yaitu Lulun Samak, Siluman Dongkol dan Siluman Wayang. (sumber : sonofmountmalang.com). Fasilitas yang terdapat di Situ Cileunca kini ada beberapa fasilitas yang bisa Anda jumpai diantaranya : Camping Ground Situ Cileunca Smart Camp, sebut saja misalnya  Pine Firest Camp, D’Camp Cibodas Alam Madani, Cantigi Camp, Ciwangun Indah Camp (CIC) dekat kawasan Tempat Wisata di Cimahi dan masih banyak yang lainnya, Rafting, Tempat wisata air, Kebun strawberry dan arbei. 

Untuk harga arbei segar jika Anda mau membeli hanya dengan Rp. 15.000/Kg dan untuk strawberry hanya dengan Rp. 30.000/Kg. Untuk bisa ke lokasi Kebun Strawberry ini, pengunjung harus menggunakan alat transportasi Perahu untuk menyebrang dengan tarif Rp.5000/orang. Setiap pengunjung yang datang dan masuk ke sini, maka akan dikenakan Harga Tiket Masuk Situ Cileunca setiap orangnya Rp.2.500. Sementara bagi anda yang datang masuk dengan naik kendaraan pribadi roda empat atau mobil maka akan dikenakan biaya masuk Rp.3.000.

Jika Anda ingin berkunjung, berwisata menikmati keindahan Situ Cileunca di Jl. Situ Cileunca Km. 5 Pangalengan Kab. Bandung. Anda juga bisa menggunakan maps sebagai alat bantu Anda menuju Situ Cileunca.

Selamat berwisata, semoga selamat sampai tujuan, semoga liburan anda menyenangkan, dan pulang dengan selamat.